:::: MENU ::::
  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

Selasa, 25 Oktober 2016

 Belakangan ini tren EV lovers mulai merambah luas, banyak dari berbagai kalangan yang memulai terjun ke dunia EV lovers alias tertarik dengan kendaraan listrik. Namun, tak sedikit pula para modifikator paham tentang konsep dasar kelistriktrikan. Ada yang memiliki persepsi “menghidupkan lampu LED pakai aki mobil bisa terbakar lampu LED nya”, Atau “aki saya kan 12V 12Ah, berarti watt kendaraan listrik saya Cuma 144W” , lalu ada lagi “motor BLDC saya 500W berarti konsumsi listriknya 48V X 10,41A = 500W”..  dan kesalahan konsep lainnya. 

Pentingnya konsep Amper pada kendaraan listrik


Hal ini yang membuat hati tersentuh dan maka dari itu electricisart-Bogipower merilis tentang konsep dasar Volt (V), Amper (A), Amperhour (Ah) dan Watt pada kendaraan listrik



     1.    VOLTASE (V)
Tegangan listrik /voltase adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik/kutub dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Dalam dunia kendaraan listrik Voltase sangat erat kaitannya dengan jumlah baterai. Baterai yang disusun seri akan menyebabkan voltase ditambahkan. Misal 12V diseri dengan 6V maka tegangan total adalah 18V. Dalam merangkai Baterai secara seri memang boleh dalam voltase yang berbeda, Namun apabila PARAREL Voltase HARUS SAMA karena apabila volt berbeda maka akan terjadi Short sebesar beda V tersebut.

Voltase yang sering digunakan dalam kendaraan listrik adalah 24V, 36V, 48V, 60V, 72V dan 84V. Tapi di pasaran indonesia kebanyakan 36V atau baterai 3, dan 48V atau baterai 4.
Voltase memiliki kesesuaian yang mutlak tiap komponennya, apabila spesifikasi menunjukkan 48V, maka seluruh komponen harus kompatible dengan 48V. Aki 48V tidak dapat diaplikasikan ke kontroller 36V.
Alat untuk mengukur Volt adalah Voltmeter, cara pemasangan voltmeter adalah susunan pararel. Yaitu satu pin terhubung positif dan satu pin terhubung negatif.


            Tanya jawab seputar volt
Ø  Apa yang terjadi ketika kontroller 36V diberikan tegangan 48V?, bagaimana yang terjadi ketika kontroller 48V diberikan tegangan 36V?
Jawab: kontroller akan langsung mendeteksi low voltage error atau high voltage error. Artinya kontroller tidak dapat beroprasi.

Ø  Apa yang terjadi apabila motor BLDC semula 36V diganti 48V?, dalam kontroller dan baterai yang sama?
Jawab: bisa, tapi motor BLDC hanya berputar tidak secepat ketika 48V

Ø  Apa yang terjadi apabila aki dan kontroller 48V namun motor BLDC 36V
Jawab: ini adalah kondisi overvoltage, motor BLDC akan berputar lebih cepat daripada ketika 36V, Namun torsi menurun, dan internal heat lebih panas.


               2.    AMPER DAN AMPERHOUR
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu, dalam Satuan Internasional memiliki lambang I dan disebutkan dalam satuan Amper. konsep yang harus kita pegang tentang arus listrik adalah: Arus mengalir sesuai kebutuhan beban . Semakin beban meminta besar maka arus yang mengalir semakin besar, begitupula sebaliknya. Linieritas dari hal itu maka ukuran kabel sangat erak kaitannya dengan besarnya Amper yang mengalir. Arus yang kecil dibawah 5A bisa menggunakan kabel 3mm, untuk amper 10-20A bisa menggunakan kabel yang 5mm, untuk 50-100A bisa menggunakan kabel yang sebesar jari kelingking, untuk 100-250A bisa menggunakan kabel sebesar ibu jari.



Amperhour adalah satuan kapasitas aki/baterai/catu daya, atau amper yang mampu dialirkan dalam waktu 1 jam. Jadi Ah itu ibarat tangki penampungan. Bukan berarti sebuah kapasitas 10Ah hanya maksimum mengeluarkan 10A. Setiap jenis baterai memiliki kemampuan mengeluarkan A yang melebihi kapasitas Ah nya. Misal aki mobil 45Ah yang mampu mengeluarkan arus 210A ketika starter mesin.  



Disini banyak EV lover yang masih salah kaprah. Ada beberapa persepsi yang salah seperti “aki 7Ah tidak bisa mengeluarkan arus lebih dari 7A” atau “Selis yang baterai aslinya 12V 12Ah kalau diganti aki mobil 45Ah bisa terbakar kontrollernya”, ada juga yang berpersepsi “aki kalau disusun seri Ah juga ikut dijumlahkan”.
Alat untuk mengukur amper adalah Ampermeter. Cara pemasangan ampermeter adalah susunan seri, yaitu memutus jalur rangkaian.   


cara merangkai Ampermeter

Untuk lebih detail seputar A dan Ah bisa dilihat dalam FAQ tanya jawab berikut:
            Tanya jawab seputar Amper (A) dan Amperhour (Ah)
Ø  Apa yang terjadi apabila aki 100Ah untuk meghidupkan lampu yang spesifikasinya 1A?
Jawab: selama tegangan sama. BISA, karena arus mengalir sesuai kebutuhan beban. Tapi apabila tegangan V beda barulah itu tidak rekomen.

Ø  Apa yang terjadi apabila aki 5Ah digunakan untuk menghidupkan motor yang spesifikasi arusnya 20A?
Jawab: bisa, tapi baterai akan cepat habis kapasitasnya.

Ø  Apa yang terjadi kalau 4 buah aki disusun SERI yang terdiri dari 12V 45Ah, 12V 5Ah, 12V 12Ah dan 12V 7Ah..?
Jawab: aki apabila disusun seri tegangan akan ditambahkan, Namun Ah tidak ditambahkan, dan AH mengikuti yang paling kecil, jadi artinya pada moment di atas jadinya 48V 5Ah, susunan seri pada baterai yang berbeda Ah memang tidak rekomen.

Ø  Apa yang terjadi kalau 4 buah aki disusun PARAREL yang terdiri dari 12V 45Ah, 12V 5Ah, 12V 12Ah dan 12V 7Ah..?
Jawab: dalam susunan pararel V harus sama. Ketika susunan pararel V tidak bertambah tapi Arus ditambahkan. Jadi pada moment diatas total jadinya adalah: 12V 69Ah.

Ø  Apa yang terjadi apabila selis bawaaanya kontroller 48V 16A diberikan aki 48V 45Ah?
Jawab: Tidak masalah, malah justru jarak tempuh semakin jauh.

Ø  Apa yang terjadi apabila selis bawaannya 48V 16A tapi diberikan aki 48V 7Ah
Jawab:  tetap bisa jalan, tapi hanya baterai cepat habis.

Ø  Berapa kali kemampuan A mengalir berbanding Ah nya setiap jenis baterai itu?
Jawab: tiap baterai beda-beda. Aki basah mampu mengeluarkan 7C (7X kapasitas). Aki kering bisa 4-6X kapasitas, baterai lithium bisa 10X baterai lithium polimer bisa 15X. Tapi dalam pemakaian alangkah baiknya jangan paksakan baterai mengeluarkan cracking Amper yang melebihi 3X kapasitanya.

             3.    WATT / DAYA
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik).



Konsep daya sudah banyak yang tahu kalau W adalah V x I = Voltase dikalikan dengan Arus. Namun dalam daya kendaraan listrik ada yang beda, Watt bukan berarti angka dari V x I. Namun output tenaga Horse power yang dihasilkan (1HP = 736W). Jadi apabila dihitung secara V X I sudah pasti angkanya melebihi spesifikasi watt yang tertulis.
Contoh misal motor listrik 48V 500W, itu apabila diukur konsumsi arus sebenarnya adalah 48V 35A ketika peak, dan 48V 25A ketika kontinyu. Padahal 48V x 25A = 1200 W. Begitupula yang 48V 350W, ketika diukur sebenarnya membutuhkan 48V 16A peak, dan 48V 12A kontinyu padahal 48V x 12A = 576W.
Alat untuk mengukur daya adalah Watthour meter, dan Wattage meter. Watthour meter mengukur dalam skala satuan 1 jam, sedangkan Wattage meter adalah berdasar hitungan V dan I pada saat itu.

Watthour Meter


            Tanya jawab seputar Watt
Ø  Bagaimana kalau daya kontroller lebih besar daripada daya motor, misal motor BLDC 500Watt diberikan kontroller 2000W.?
Jawab: ini bagus dan rekomen, asal jangan terlalu sering memaksa arus maksimum yang melebihi kemampuan motor BLDC. Misal 500W arus maksimum ideal adalah 50A.

Ø  Bagaimana kalau daya kontroller lebih kecil daripada daya motor BLDC
Jawab: ini kurang rekomen, karena kontroller akan bekerja keras dan cepat panas.

0 komentar:

Posting Komentar

A call-to-action text Contact us